Ini adalah Judul Utama H1 yang Cukup Panjang untuk Menguji Spasi dan Line Height di Tampilan Blog WordPress
Heading ini biasanya digunakan untuk judul artikel. Semakin panjang teksnya, semakin penting untuk mengecek bagaimana tampilan responsif dan line-height-nya bekerja pada berbagai perangkat dan ukuran layar.
Subjudul H2 yang Memberikan Penjelasan Tambahan dan Mengarahkan Pembaca ke Bagian-Bagian Penting dalam Artikel
Heading level 2 sangat sering digunakan untuk memecah artikel menjadi beberapa bagian utama. Panjangnya pun bisa bervariasi tergantung kebutuhan konten. Pastikan jarak antar baris dan antar elemen terasa seimbang dan tidak terlalu rapat ataupun renggang.
Judul H3 Digunakan untuk Sub-sub Bagian, Terutama Saat Artikel Memiliki Banyak Detail yang Perlu Dijelaskan Secara Terstruktur
H3 umumnya lebih kecil dari H2, tapi tetap penting dari segi struktur. Misalnya pada artikel tutorial atau panduan langkah demi langkah, H3 sangat cocok digunakan untuk membagi langkah-langkah ke dalam bagian yang lebih mudah dicerna oleh pembaca.
Heading H4 Ini Menambahkan Lapisan Kedalaman Tambahan yang Sering Digunakan dalam Artikel Teknis atau Spesifikasi Produk
Judul H4 bisa kamu gunakan jika artikelmu sangat panjang dan memiliki banyak subtopik. Contohnya, jika kamu sedang membahas topik teknologi dengan banyak fitur, H4 cocok untuk menjelaskan fitur-fitur spesifik secara terpisah di dalam bagian besar.
Heading H5 Bisa Digunakan untuk Keterangan, Catatan, atau Penjelasan Tambahan yang Tidak Terlalu Mencolok Tapi Tetap Terstruktur
Walau jarang digunakan, H5 tetap berguna saat kamu ingin menyisipkan informasi pendukung, catatan kaki, atau hal-hal kecil yang perlu diorganisir tapi tidak ingin menyaingi heading yang lebih besar dalam visual hierarki.
Heading H6 Bisa Digunakan untuk Keterangan, Catatan, atau Penjelasan Tambahan yang Tidak Terlalu Mencolok Tapi Tetap Terstruktur
Walau jarang digunakan, H6 tetap berguna saat kamu ingin menyisipkan informasi pendukung, catatan kaki, atau hal-hal kecil yang perlu diorganisir tapi tidak ingin menyaingi heading yang lebih besar dalam visual hierarki.
Ini adalah paragraf contoh dengan teks yang cukup panjang. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus imperdiet nisl in faucibus rutrum. Aenean porttitor, nulla vel lacinia elementum, lacus odio sollicitudin erat, non cursus sapien sem ut libero. Sed ac risus ut elit gravida volutpat. Integer varius purus at sem facilisis, sed laoreet nibh pulvinar. Aliquam erat volutpat. Nulla facilisi. Suspendisse potenti. Mauris sodales hendrerit diam, in malesuada justo tincidunt ac. Fusce a felis sit amet turpis fermentum luctus.
Ini adalah teks tebal yang digunakan untuk memberikan penekanan pada kata atau frasa penting dalam paragraf. Sementara itu, teks miring sering digunakan untuk kutipan, istilah asing, atau gaya tulisan tertentu. Kita juga bisa menambahkan garis bawah untuk menandai sesuatu yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Kombinasinya pun dimungkinkan, seperti: Teks yang tebal, miring, dan bergaris bawah dalam satu waktu.
Jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang penggunaan HTML dalam konten WordPress, kamu bisa mengunjungi dokumentasi resmi WordPress di sini. Tautan ini akan membuka halaman baru, jadi kamu tidak kehilangan posisi membaca saat ini.
“Kesederhanaan adalah kompleksitas yang diselesaikan.” — Ini adalah kutipan yang panjang sebagai contoh bagaimana blockquote akan ditampilkan di WordPress. Kamu bisa menggunakan kutipan ini untuk menekankan ide penting atau menyoroti pendapat dari tokoh ternama. Pastikan line height tetap nyaman dibaca saat kutipan terdiri dari beberapa baris.”
Berikut adalah beberapa manfaat menggunakan struktur konten yang rapi:
- Mempermudah pembaca dalam menavigasi konten yang panjang, terutama di perangkat mobile.
- Meningkatkan pengalaman pengguna dengan memberikan alur bacaan yang logis dan mudah dipahami.
- Mempermudah mesin pencari dalam mengindeks halaman kamu karena struktur HTML yang bersih dan terorganisir.
Langkah-Langkah Menulis Artikel yang Baik:
- Tentukan topik dan lakukan riset mendalam untuk memastikan isi artikel kredibel.
- Buat outline dengan pembagian heading yang jelas (H1 sampai H4) sesuai dengan kompleksitas topik.
- Tulis paragraf dengan kalimat yang mudah dipahami, hindari jargon berlebihan jika tidak perlu.
Contoh Gambar Placeholder dengan Desain Responsif
Berikut ini adalah gambar dummy untuk menguji lebar gambar dan spasi di sekitarnya:
