Siapa itu MASTRIP?

Perjuangan TRIP Jember dalam mempertahankan kemerdekaan menjadi momen penting yang menggarisbawahi peran tentara pelajar. Nilai-nilai perjuangan Tentara Pelajar yang tergabung dalam TRIP Jember dapat diwacanakan kepada siswa sekolah dasar sebagai objek keteladanan.

        Sebenarnya tidak ada penjelasan resmi mengenai apa dan siapa itu MASTRIP. Secara unoficial MASTRIP dijelaskan sebagai singkatan dari Mahasiswa dan Tentara Republik Indonesia Pelajar. Namun ada penjelasan lain, yaitu mas-mas tentara republik Indonesia pelajar. Mereka disebut mas-mas karena usia pelajar yang tergabung dalam pasukan tentara republik indonesia sekitar usia 9 tahun hingga 21 tahun. Mereka dikenal sebagai “pasukan muda” yang selain belajar juga rela meninggalkan bangku sekolah atau kuliah untuk memanggul senjata, mempertahankan kemerdekaan. Mastrip adalah sebutan bagi para pemuda pelajar dan mahasiswa pejuang bersenjata yang menjadi bagian dari TRIP, Tentara Republik Indonesia Pelajar, sekaligus simbol semangat perjuangan pemuda Indonesia.

        Tentara Republik Indonesia Pelajar Jember, kemudian disebut sebagai TRIP Jember, umumnya adalah sisw SD, SMP dan SMA. TRIP Jember termasuk dalam Batalyon 4000 Karesidenan Besuki, yang markasnya berada di Kebonsari, Jember. TRIP Jember terbentuk pada tahun 1946, setelah Kongres Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) Jawa Timur di Malang. Keanggotaannya berasal dari pelajar sekolah lanjutan (SMP–SMA) di Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi.

Kegiatan pelajar yang tergabung dalam TRIP Jember

  • Pagi hari tetap mengikuti pelajaran sekolah.
  • Sore hari latihan militer bersama Tentara Republik Indonesia.
  • Saat perang: mereka langsung turun ke medan tempur, ikut gerilya, blokade jalan, sabotase, dan menjadi kurir surat untuk mengirim informasi ke Komando Tentara Republik Indonesia.

        Perjuangan TRIP Jember dalam mempertahankan kemerdekaan menjadi momen penting yang menggarisbawahi peran tentara pelajar. Nilai-nilai perjuangan Tentara Pelajar yang tergabung dalam TRIP Jember dapat diwacanakan kepada siswa sekolah dasar sebagai objek keteladanan. Hal ini dapat diterapkan dengan dengan menggunakan model Value Clarification. Dengan mempertimbangkan Capaian Pembelajaran “Peserta didik menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan imperialisme, merefleksikan perjuangan para pahlawan dalam upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta meneladani perjuangan pahlawan dalam tindakan nyata sehari-hari” berikut alur kegiatan pembelajaran menggunakan model Value Clarification:

Tabel 1. Alur Kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran Value Clarification:

Sintak

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

Pertemuan 4

Kebebasan Memilih

Perlawanan terhadap Portugis dan spanyol

Perlawanan terhadap VOC dan Belanda

Perlawanan terhadap Inggris dan Jepang

Meneladani perjuangan pahlawan dalam kehidupan sehari-hari

Menghargai

Refleksi Nilai Perjuangan dengan kehidupan sehari hari siswa

Refleksi Nilai Perjuangan dengan kehidupan sehari hari siswa

Refleksi Nilai Perjuangan dengan kehidupan sehari hari siswa

Peserta didik menulis jurnal reflektif berisi:

· Apa yang saya lakukan?

· Nilai perjuangan apa yang saya praktikkan?

· Apa tantangan atau kesulitannya?

Berbuat

Rencana Tindakan

Rencana Tindakan

Rencana Tindakan

Menceritakan Isi Jurnal

 

Pada pertemuan 1

        Pembelajaran difokuskan pada tema “Meneladani Nilai Perjuangan TRIP Jember” dengan tujuan agar peserta didik dapat memahami dan merefleksikan nilai perjuangan para pelajar yang tergabung dalam TRIP Jember. Kegiatan diawali dengan salam, doa, pengecekan kehadiran, serta pengaitan materi sebelumnya dengan pembelajaran hari ini. Guru kemudian mengajukan pertanyaan pemantik seperti “Siapa tokoh pahlawan yang kalian ketahui?” untuk membangun rasa ingin tahu dan mengarahkan perhatian siswa pada konteks perjuangan bangsa.

        Pada tahap memahami, guru menyampaikan kisah perjuangan TRIP Jember dalam mempertahankan kemerdekaan, dilengkapi dengan tayangan video dan cerita kontekstual. Siswa diminta mengamati, menyimak, lalu mengidentifikasi nilai-nilai perjuangan yang tampak, seperti semangat pantang menyerah, solidaritas, dan tanggung jawab. Guru memfasilitasi diskusi mengenai kesamaan dan perbedaan antara pelajar TRIP dengan siswa masa kini, untuk menumbuhkan kesadaran moral dan rasa kebangsaan.

        Tahap mengaplikasi dilakukan melalui kegiatan menulis pada LKPD, di mana siswa memilih satu tokoh pahlawan, menuliskan perjuangannya, serta menggali nilai yang dapat diteladani. Setelah itu, siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan mendiskusikan relevansinya dengan kehidupan sehari-hari. Guru memberi penguatan dan meminta siswa membuat rencana tindakan tiga hari ke depan untuk menerapkan nilai-nilai yang dipelajari, seperti tanggung jawab, kepedulian, dan inisiatif.

        Pada akhir pembelajaran, guru memandu refleksi bersama untuk menggali perasaan siswa, menegaskan makna perjuangan, dan menumbuhkan komitmen menerapkan nilai kepahlawanan dalam keseharian.

Bagikan Diskusi Ini

Ruang Diskusi

Leave a comment

Rekomendasi yang Mungkin Relevan untuk Anda

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec vel egestas dolor, nec dignissim metus....
Perjuangan TRIP Jember dalam mempertahankan kemerdekaan menjadi momen penting yang menggarisbawahi peran tentara pelajar. Nilai-nilai...
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec vel egestas dolor, nec dignissim metus....
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec vel egestas dolor, nec dignissim metus....
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec vel egestas dolor, nec dignissim metus....
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec vel egestas dolor, nec dignissim metus....